Gem Identification
GEM's Name : PURPLE CHALCEDONY
Color : PURPLE
Refractive
Index (R1) : ???
Specific Grav. : ???
Characteristik : ???
Conclusion : ???
GEM's Name : PURPLE CHALCEDONY
Color : PURPLE
Refractive
Index (R1) : ???
Specific Grav. : ???
Characteristik : ???
Conclusion : ???
More new explorations are expected in the future since many of the provinces are not yet explored, for instance Papua and Central Sulawesi. According to some recent explorations in Sukabumi, West Java has been found blue opal; some miners found purple chalcedony gemstone in Talaud archipelago;people in Banten newly found agate and geode gemstone. Among the provinces of Indonesia, there are 5 biggest areas producing such beautiful gemstones.
Sulut Miliki Potensi Kembangkan Perhiasan Batu Permata
MANADO BISNIS – Di Sulut ternyata memiliki potensi perhiasan batu permata yang layak dikembangkan menjadi Industri Kecil Menengah (IKM). Potensi tersebut terdapat di Kabupaten Kepulauan Talaud.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan. "Sebagian daerah pegunungan di Kabupaten Talaud mengandung bahan alam yang bisa diolah menjadi batu permata, karena itu ke depan akan dikembangkan IKM penghasil produk perhiasan bermutu tersebut," ujarnya.
Dikatakan Parengkuan, struktur tanah yang ada di beberapa pegunungan Talaud, sangat berpotensi diolah menjadi batu permata, karena itu menjadi perhatian pemerintah propinsi untuk pemberdayaan IKM batu permata.
Ditambahkan Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan IKM, Disperindag Sulut, Nico Rambitan, dasar pengembangan IKM batu permata di Kabupaten Talaud, karena di kawasan itu sebelumnya sudah ada yang menghasilkan produk perhiasan tersebut. "Pemerintah daerah tinggal mengembangkan IKM batu permata di daerah tersebut sehingga menjadi penghasil perhiasan yang patut diperhitungkan di kancah nasional," paparnya.
Pengembangan IKM batu permata, menurut dia, sudah masuk dalam program pemberdayaan IKM Sulut untuk beberapa tahun ke depan. "Program pengembangan IKM batu permata, akan kita masukkan pada program dengan sistem one village one product atau satu wilayah satu produk yang saat ini menjadi fokus pengembangan IKM di Sulut," tandasnya.
Diharapkan Rambitan, bila program pengembangan IKM batu permata Talaud tersebut berhasil, akan mampu meningkatan taraf hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi kabupaten perbatasan dengan Filipina tersebut. [yg/mtr]
MANADO BISNIS – Di Sulut ternyata memiliki potensi perhiasan batu permata yang layak dikembangkan menjadi Industri Kecil Menengah (IKM). Potensi tersebut terdapat di Kabupaten Kepulauan Talaud.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan. "Sebagian daerah pegunungan di Kabupaten Talaud mengandung bahan alam yang bisa diolah menjadi batu permata, karena itu ke depan akan dikembangkan IKM penghasil produk perhiasan bermutu tersebut," ujarnya.
Dikatakan Parengkuan, struktur tanah yang ada di beberapa pegunungan Talaud, sangat berpotensi diolah menjadi batu permata, karena itu menjadi perhatian pemerintah propinsi untuk pemberdayaan IKM batu permata.
Ditambahkan Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan IKM, Disperindag Sulut, Nico Rambitan, dasar pengembangan IKM batu permata di Kabupaten Talaud, karena di kawasan itu sebelumnya sudah ada yang menghasilkan produk perhiasan tersebut. "Pemerintah daerah tinggal mengembangkan IKM batu permata di daerah tersebut sehingga menjadi penghasil perhiasan yang patut diperhitungkan di kancah nasional," paparnya.
Pengembangan IKM batu permata, menurut dia, sudah masuk dalam program pemberdayaan IKM Sulut untuk beberapa tahun ke depan. "Program pengembangan IKM batu permata, akan kita masukkan pada program dengan sistem one village one product atau satu wilayah satu produk yang saat ini menjadi fokus pengembangan IKM di Sulut," tandasnya.
Diharapkan Rambitan, bila program pengembangan IKM batu permata Talaud tersebut berhasil, akan mampu meningkatan taraf hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi kabupaten perbatasan dengan Filipina tersebut. [yg/mtr]
Pemkab Talaud teliti batu permata di 30 pulau kecil
Manado, (Antara Sulut) - Pemerintah Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, akan meneliti kekayaaan sumber daya alam batu permata di 30 pulau kecil di daerah tersebut.
"Semua pulau besar sudah dipastikan memiliki kekayaan alam batu permata, saat ini kami akan meneliti 30 pulau kecil, apakah memiliki kandungan cukup banyak," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kepulauan Talaud Derek Gagola di Manado, Rabu.
Derek mengatakan, batu permata merupakan berkah bagi masyarakat Talaud, karena bahan perhiasan tersebut ditemukan di hampir semua kecamatan, terutama di kawasan pulau besar.
Untuk pengembangan kekayaan alam batu permata, kata Derek, pemerintah daerah terus memberdayakan industri kerajinan batu permata yang secara intensif terus memproduksi perhiasan ini.
"Pemerintah daerah merencanakan mengirim beberapa pelaku industri kecil batu permata ke Bandung, tujuannya agar mereka dapat mengolah baik batu permata menjadi perhiasan yang menarik dan indah," kata Derek.
Beberapa program pemberdayaan, kata Derek, terus diupayakan pemerintah daerah di antaranya mendatangkan ahli pengolahan batu permata dari Sukabumi dan Bandung beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan Industri Kecil Menengah(FPIKM) Disperindag Sulut Nico Rambitan mengatakan, karena potensi batu permata Talaud sangat besar, pemerintah provinsi merencanakan produk ini dikembangkan melalui pendekatan "One Village One Product" (OVOP) atau satu desa satu produk.
"Keuntungan pendekatan OVOP, pemerintah akan memperhatikan lebih serius, termasuk pemberdayaan bagi industri kecil menengah (IKM) dalam pengolahnya," kata Nico.
Manado, (Antara Sulut) - Pemerintah Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, akan meneliti kekayaaan sumber daya alam batu permata di 30 pulau kecil di daerah tersebut.
"Semua pulau besar sudah dipastikan memiliki kekayaan alam batu permata, saat ini kami akan meneliti 30 pulau kecil, apakah memiliki kandungan cukup banyak," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kepulauan Talaud Derek Gagola di Manado, Rabu.
Derek mengatakan, batu permata merupakan berkah bagi masyarakat Talaud, karena bahan perhiasan tersebut ditemukan di hampir semua kecamatan, terutama di kawasan pulau besar.
Untuk pengembangan kekayaan alam batu permata, kata Derek, pemerintah daerah terus memberdayakan industri kerajinan batu permata yang secara intensif terus memproduksi perhiasan ini.
"Pemerintah daerah merencanakan mengirim beberapa pelaku industri kecil batu permata ke Bandung, tujuannya agar mereka dapat mengolah baik batu permata menjadi perhiasan yang menarik dan indah," kata Derek.
Beberapa program pemberdayaan, kata Derek, terus diupayakan pemerintah daerah di antaranya mendatangkan ahli pengolahan batu permata dari Sukabumi dan Bandung beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan Industri Kecil Menengah(FPIKM) Disperindag Sulut Nico Rambitan mengatakan, karena potensi batu permata Talaud sangat besar, pemerintah provinsi merencanakan produk ini dikembangkan melalui pendekatan "One Village One Product" (OVOP) atau satu desa satu produk.
"Keuntungan pendekatan OVOP, pemerintah akan memperhatikan lebih serius, termasuk pemberdayaan bagi industri kecil menengah (IKM) dalam pengolahnya," kata Nico.