Naskah di bawah ini adalah tulisan rintisan untuk maksud penulisan buku dengan judul yang sama.
Anda diperkenankan mengutip/menyalin tulisan ini dengan memperhatikan hak cipta, demi hormat dan kemuliaan Bangsa Minahasa.
Pahlawan Bangsa Minahasa: Menumpas Perang Jawa (1825-1830) - Menangkap Pangeran Dipa Negara (Diponegoro) tanggal 28 Maret 1830.
Baris atas: Majoor Tololiu H.W. Dotulong (Sonder), Kapitein Benjamin Th. Sigar/Tawalijn (Langowan), Kapitein Hendrik Werias Supit (Tondano)
Baris 2: Kubur T.H.W. Dotulong di Tounelet-Sonder, kubur B.Th. Sigar di Langowan, kubur H.W. Supit di Tondano-Toulimambot
Baris 3: Groot-Majoor Bintang T.H.W. Dotulong sebelum meninggal, T.H.W. Dotulong masih muda, kubur Luitenan Thomas Poluakan di Talikuran-Kawangkoan
Baris akhir: Sekelompok pejuang muslim yang dipecundangi orang Minahasa (dengan menangkap/mengalahkan kesaktian mereka oleh para PAHLAWAN NASIONAL BANGSA MINAHASA), namun akhirnya merekalah yang mempecundangi orang Minahasa (dengan menjadikan PAHLAWAN NASIONAL BANGSA INDONESIA); Pangeran Diponegoro/Dipa Negara, Kiay Modjo, Tuanku Imam Bonjol.
Majoor Bintang Tololiu Hermanus Wilhelm Dotulong
L: Kema, 12 Januari 1795
M: Sonder, 18 November 1888
Majoor Benjamin Thomas Sigar (Tawalijn Sigar)
L: Langoan, 1790
M: Langowan, 1879
Majoor Hendrik Werias Supit
L: Tondano-Toulimambot, 1802
M: Tondano-Toulimambot, 1865
Klewang Majoor Bintang Tololiu H.W. Dotulong
Bode Talumewo memegang klewang milik Mayoor Bintang Tololiu H.W. Dotulong di Sonder,
pada 1 Oktober 2008 lalu.
Bode Talumewo di kubur Mayoor T.H.W. Dotulong di Sonder, 2 Oktober 2008.
Sumber:
http://bode-talumewo.blogspot.com
0 comments
Post a Comment